Makalah : Permasalahan Modal
BAB I
PENDAHULUAN
Modal adalah hak atau bagian yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan
dalam pos modal (modal saham) surplus dan laba yang ditahan, atau kelebihan
nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya
(Munawir, 2001:19). Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya.
Tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan. Menurut Sudarsono
dan Edilius (1994:169) modal merupakan barang-barang yang kongkrit yang masih
ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun
berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di
sebelah kredit. Modal tersebut berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut.
Modal mempunyai peranan yang sangat
penting bagi perusahaan, karena modal digunakan untuk membelanjai operasional
sehari-hari perusahaan secara langsung dan kontinu, berputar selama perusahaan
tersebut beroperasi sesuai dengan tujuannya memperoleh keuntungan. Untuk dapat
menghindari bahaya adanya krisis keuangan ataupun kelebihan dana, perusahaan
perlu mengatur penggunaan modalnya dengan seekonomis dan seefisien mungkin
sehingga terciptakesesuaian antara kebutuhan dan jumlah dana yang tersedia.
Penggunaan modal yang dilaksanakan
secara efisien berarti bahwa setiap jumlah yang tertanam dalam modal aktif dan
modal pasif harus dapat digunakan sebaik mungkin untuk menghasilkan tingkat
keuntungan investasi, karena efisiensi penggunaan modal secara langsung akan
menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi
tersebut.
Perusahaan pada umumnya sangat
memperhatikan masalah laba atau keuntungan. Hal ini sangat penting agar
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Rentabilitas atau
profitability menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta
kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan faktor yang sangat
penting dalam menilai rentabilitas atau profitability suatu perusahaan.
Rentabilitas sering digunakan untuk
mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan
antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu
keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa
perusahaan itu rendabel. Oleh karena itu bagi manajemen atau pihak-pihak lain,
rentabilitas yang tinggi lebih penting dari pada keuntungan yang besar
(Munawir, 2001:33). Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah
bermacammacam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan
diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Secara keseluruhan pengukuran
terhadap rentabilitas perusahaan akan memungkinkan seorang penganalisa untuk
mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan yang
menghasilkan laba, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MODAL
2.1.1 Pengertian Modal
Dengan
semakin berkembangnya dunia usaha serta semakin canggihnya penggunaan alat-alat
dalam dunia kerja, maka permasalahan yang timbul dan harus dihadapi oleh
perusahaan semakin komplek dan membutuhkan pemikiran yang serius. Salah satu
permasalahan dalam dunia usaha adalah masalah faktor produksi modal yang
mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan
persoalan yang tidak akan berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu
mengandung begitu banyak dan berbagai rupa aspek. Menurut Riyanto (2001:17-18)
dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, modalmempunyai pengertian
yang bermacam-macam antara lain:
a. Secara
klasik modal mempunyai arti sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
memprodusir lebih lanjut
b. Dalam
arti sempit modal diartikan hanyalah dalam artian uang, sedangkan dalam arti
luas modal meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang
misalnya mesin,barang-barang dagangan dan lain sebagainya
c. Modal dapat juga diartikan sebagai
kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah
debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang
yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk
membentuk pendapatan
Sedangkan
menurut Munawir (2001:19) modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan yang ditunjuk dalam pos modal (modal saham), surplus dan
laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
terhadap seluruhhutang-hutangnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa modal merupakan bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat berbentuk
uang maupun barangbarang modal yang digunakan untuk pembiayaan operasional
perusahaan sebagaiusaha untuk memperoleh aba atau keuntungan maksimum dari
modal yang dikeluarkan tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham) surplus dan laba yang ditahan, atau kelebihan nilai aktiva yangdimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya Jenis modal ada dua macam :
1.
Modal Aktif : modal yang tertera di sebelah debit dari neraca yang
menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan
ditanamkan. Ditinjau dari cara dan lamanya perputaran
2.
Modal Pasif : modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan
sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Modal pasif memperlihatkan hak-hak para
pemilik dan pemberi hutang yang dinyatakan dalam nilai uang
Dalam mengatur modal, diharuskan mengetahui sumber-sumber
modal itu berasal, dari segi adany ataupun terjadinya, baik intern maupun
intern. Efisiensi penggunaan modal adalah modalnya secara produktif untuk
menghasilkan laba dengan melihat tingkat efisiensinya adalah melalui analisis
terhadap rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas. Efisiensi penggunaan
modal ini mengacu pada perbandingan antara laba usaha yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut dengan total aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut dalam satu periode,
untuk dapat mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal tersebut perusahaan
perlu menghitung tingkat pengembalian atas modal yang digunakan yaitu melalui tingkat
pengembalian investasi atau Return On Investment (ROI).
Return On Investment merupakan ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan
dalam aktiva yangdigunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Handayaningrat,
Soewarno. 1983. Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta:
Gunung Agung Horne, J.C.V dan J.M Machowicz. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat Keown, Arthur J dkk. 1997.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Marzuki.
2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII
M.S
Sukamdijo. 1996. Ekonomi Koperasi. Semarang: FE UNDIP
Munawir, S.
2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Riyanto,
Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE
Sawir,
Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta:
Gramedia Putaka Utama
Sudarsono
dan Edilius. 1994. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta
Sudjana.
1996. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Weston, J
Fred dan Eugene F Brigham. 1993. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga
Comments
Post a Comment